Pengumuman

selamat datang di blog adree291, demi kemajuan kita, maka komentar, saran dan kritik anda gw tunggu, send me an email to adrielfikri@gmail.com

selamat datang anak bangsa!!!

ketika yang berserak kini berhimpun, dengan menatap masa depan meraih mimpi mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan semangat Independen jiwa dan diri sebagai Hamba Allah yang senantiasa berada dalam Limpahan Karunia Ilahi

Rabu, 24 November 2010

Kultur yang Terkultuskan

Oleh adree dzeelapiano
Kajian terhadap Masyarakat Konservatif-otoriterian baru


Ikatan yang terjalin melalui sebuah formalitas, dan menjadi rutinitas kebudayaan dalam sebuah komunitas membuat ikatan tersebut erat dan tak terlepaskan. Namun eratnya hubungan itu terjalin dengan kemudian saling mengikat, membuat ritus yang dilaksanakan dalam serangkaian acara formalitas tersebut digunakan secara kontinuitas bahkan menjadi rujukan untuk regenerasi yang berjalan secara sistematis. 

Prosesi yang di anggap sukses oleh mereka yang cepat puas, kemudian membuat ini menjadi hal yang tak bisa dilepas dan menjadi ritus sakral untuk dapat dilakukan. Dan subjek pelaku di dalamnya akan menjadi juru kunci dan dinobatkan sebagai sosok agitator penerus nilai cultur tersebut.

Ketika kultur tersebut menjadi rujukan di generasi selanjutnya, cultur tersebut dipatok pada titik yang telah ditentukan, sehingga tak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan real di waktu yang berlaku. Dan para subjek yang berada didalam ruang lingkup penjaga sejarah atau generasi selanjutnya hanya berada pada titik yang telah dipatok dan tak mampu keluar dari nilai kultur yang terpatok oleh kesuksesan relatif. Inilah yang kemudian mempersempit ruang kemajuan dalam berfikir bagi regenerasi yang terus berlanjut.

Proses pembakuan tersebut akan berubah ketika ada momentum yg penting, dan itupun akan menjadi acuan kuat untuk terus berubah dan sayangnya lagi-lagi itu akan terkultuskan kembali.  Improve yang mengarah pada yg lebih baik pun sulit untuk dilakukan, karena terjebak dalam ruang dilematis di antara mempertahankan dan menghormati apa yg terkultuskan lebih dulu dan membuat perubahan yang lebih baik. Sehingga tidak membuat beban moral bertambah bagi subjek-subjek baru dan subjek yg akan datang.

Maka dari itu, kebebasan dalam berfikir dan berinovasi, berdikari dan membiarkan perubahan dalam keseharian adalah sebuah hal terpenting. Karena, keluar dari batasn untuk mebuat batas yang tak terukur dan tak berbatas adalah sesuatu yang perlu, akan tetapi jangan jadikan itu hal yang penting bahkan wajib. 

Kebebasan dalam berfikir, bertindak juga berinovasi harus menjadi bentuk tanggung jawab bagi semua subjek yang tersangkut di dalamnya, agar tidak membuat kungkungan baru seputar habitat yang ada.@adree

Bebaskan mereka dari sgala doktrin, dan biarkan mereka memilih juga berkreasi.