kelahiran Indonesia ditandai dengan Sumpah Pemuda, 28 oktober 1928. dengan satu tekad, satu rasa, satu tujuan, dan satu ragam budaya. berjalan menemukan segala macam bentuk uforia kehidupan, berbagai masalah merupakan proses pendewasaan demi terwujudnya cita Luhur sebagai Negara yang berkesejahteraan dan berkeadilan.
-cita itu masih ada-
ketika semua sudah mulai apatis dengan berbagai stereotipe kemerdekaan dan kepemimpinan, maka hanya ada satu yang menjadi perisai dari mindset individu untuk menjaga kestabilasn sosial. Mengahargai Perbedaan.
kelahiran setiap manusia merupakan bentuk diskriminasi ketuhanan, sehingga perbedaan tak mampu lg dielakkan. dengan demikian, perbedaanlah yang kemudian menjadi ujung tombak stabilitas sosial.
gw, lahir pada tanggal 29 Januari 1990, -yang gw yakini pasti beda dengan Lo-, dan telah ditentukan kmn gw akan menuju, dan gw yang mengendaLikan seutuhnya seLuruh hidup gw, dengan segala kebebasan dan batasan dari kebebasan itu. dan disaat ituLah gw merasa gw menjadi diri gw sendiri, diri gw yang seutuhnya.
begitu juga Indonesia ini yg menjadi ladang pemikiran gw tanpa perlu sebuah anarkisme fisik, tapi gw mampu berfikir Lebih anarkis yg mampu membunuh karakter lo..
-Indonesia dan Gw-
Indonesia telah memerddekakan diri, dan mendeklarasikan Lepas dari segala bentuk Penjajahan di atas bumi ini. dengan demikian, biarkan Indonesia menjadi Indonesia yang bebas dari berbagai macam bentuk dogma rasial dan ethnic.
Pancasila yang bersifat hybrida, adalah suatu ideologi yang merupakan kristalisasi dari Nilai dan Norma kemasyarakatan. dengan demikian Indonesia merupakan Negara yang berlandaskan pada Nilai Sosial-civil state. Indonesia merupakan Negara bagian timur, bukan timur tengah juga bukan barat.
Karakter kemanusiaan yang slalu didekatkan dengan hati nurani, dan selalu dikuasai dengan Naluri mampu dengan mudah menerima setiap kondisi dan keadaan juga masukan dari orang lain.
gw, yang selalu berjalan di berbagai keadaan selalu melihat realitas kehidupan yg cukup menjadi acuan dalam sebuah gerakan. dengan demikian, masukan terkumpul dan menjadi sebuah kekuatan untuk menggebrak sebuah kemerdekaan.
dan gw, mengagungkan dan yakin bahwa kemerdekaan 100% masih bisa kita rasakan ketika kita mau membebaskan diri dan menyaring berbagai doktrin terlebih dogma.
-gw, adree-
